Dalam kegiatan sehari-hari, kehidupan wanita Jepang hampir sama seperti di Indonesia. Wanita muda ada yang sibuk kuliah, bekerja dan sebagainya. Sementara untuk ibu rumah tangga, mereka memiliki kegiatan yang hampir mirip dengan ibu rumah tangga di Indonesia, antara lain mengurus suami, anak, rumah, masak, mengantar anak sekolah dan sebagainya.
Mirip kan? Lalu apa yang membuat wanita-wanita Jepang selalu langsing di sepanjang usia mereka? Inilah rahasianya!
1. Jarang Makan Gorengan
Berbeda dengan kebiasaan masak di Indonesia yang selalu menghadirkan gorengan, ayam goreng, ikan goreng, tempe goreng, singkong goreng, martabak, pastel dan segala makanan goreng, warga Jepang jarang mengonsumsi makanan gorengan. Mereka lebih suka makanan rebus, makanan berkuah dan tumis yang hanya memakai sedikit minyak.
Seperti yang kita tahu, makanan dengan proses goreng sangat tinggi kalori. Semakin tinggi kalori, semakin cepat penambahan berat badan seseorang. Begitu juga sebaliknya, makanan yang direbus jauh lebih sehat dan memiliki sedikit kalori.
2. Selalu Sarapan Sehat
3. Tidak Malu Bawa Bekal Makan
Warga Jepang juga terbiasa membawa bekal makanan sendiri dari rumah. Ada beberapa sekolah yang menyediakan menu makan siang dari sekolah, ada juga yang membiasakan anak-anak membawa bekal dari rumah. Kebiasaan ini membuat warga Jepang tidak malu membawa bekal yang dimasak sendiri di rumah.
Bahkan setelah mereka dewasa, kuliah dan bekerja, kebiasaan ini tetap terjaga. Selain lebih menghemat pengeluaran, membawa bekal sendiri membuat tubuh lebih sehat karena bahan yang dipakai dan proses memasak terjamin. Selain itu, menghindari keinginan ngemil ini itu yang sebenarnya tidak dibutuhkan tubuh dan hanya menambah berat badan.
4. Camilan Rendah Kalori
Dibanding ngemil kue-kue basah seperti yang ada di Indonesia, wanita Jepang lebih suka makanan berat tetapi rendah kalori. Wanita Jepang lebih suka mengonsumsi daikon atau lobak putih, kombu yang dicampur dalam sop, konnyaku atau jelly, shirataki mirip bihun tetapi sangat rendah kalori, kanten sejenis makanan yang terbuat dari rumput laut dan tentunya jamur shiitake.
Semua makanan itu sangat rendah kalori dan dimasak dengan cara rebus, kukus atau apapun yang tidak menggunakan proses menggoreng.
5. Porsi Nasi Terukur
Warga Jepang juga suka makan nasi sebagai makanan pokok mereka. Tetapi lihatlah perbedaannya. Warga Jepang selalu memasukkan nasi dalam mangkuk kecil, jumlah ini lebih memudahkan mereka mengukur nasi yang masuk. Mereka juga meletakkan lauk dalam mangkuk atau cawan kecil. Porsi nasi mereka lebih sedikit dibanding lauk dan sayur. Apa tidak lapar? Jumlah serat dalam sayur yang mereka konsumsi cukup untuk membuat kenyang.
Berbeda dengan warga Indonesia yang menggunakan piring untuk makan. Nasi, lauk, sayur, semua ditumpuk dalam satu piring. Agak sulit mengukur sudah berapa banyak nasi yang dikonsumsi dan berapa banyak lauk yang masuk setiap kali makan.
6. Sering Makan Ikan dan Produk Laut
Ikan dan berbagai produk laut memiliki kalori dan lemak yang sangat sedikit. Kebiasaan warga Jepang yang mengolah ikan dengan cara rebus, kukus atau menggoreng hanya dengan sedikit minyak akan menjaga kandungan protein sekaligus tidak mengandung banyak kalori.
7. Banyak Konsumsi Produk Kedelai dan Tahu
Selain senang mengonsumsi makanan yang berasal dari laut, wanita Jepang sangat suka mengonsumsi makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Tahu adalah makanan kesukaan mereka. Sama seperti di Indonesia, sangat mudah menemukan berbagai jenis makanan yang terbuat dari tahu.
0 comments:
Post a Comment